Flash Story | "Kyu, I'm Really Scared"

Date created: 2013-06-28
Date finished: 2013-07-01
by: @Gegeyys
=================================================
Ketika sebuah pohon busuk dari akarnya, mengumpulkan beberapa daun tidak akan mampu mendatangkan buah segar yang kita inginkan. Kau harus menanamnya kembali, berusaha lagi, dan menunggu lagi. Lagi dan lagi…

Karena kau takkan pernah bisa,,,
memperbaiki hal yang sudah diciptakan untuk rusak...

HOW CAN YOU SAID THAT?

Kala itu,, 27 September...

I’m doing it for the family
I’m trying my hardest

Kala itu,, 27 September...

I DON’T CARE ABOUT THAT!!!!!

Kala itu,, 27 September...

I see
I’m really leaving

Kala itu,, 27 September...

Go then! So, I can live in peace

Kala itu,, 27 September...

Kala itu,, 27 September...

Kala itu,, 27 September...

Kala itu,,, aku hanya mengulang-ngulangnya agar tak peka untuk mendengar dan merasakan apa yang terjadi. Kala itu....

Kala itu,,, aku tidak ingin mengerti apapun...
Kala itu,,, aku tidak ingin mengingat apapun...
Kala itu,,,

        “Sssst... hey kita pergi” Kyu, ya kakakku. Usia kami hanya terpaut dua tahun, kami sekolah di tempat yang sama, hidup di keluarga yang sama dan makan makanan yang sama. Namun kami sungguh berbeda seakan lahir dengan cara yang berbeda, hidup di keluarga berbeda dan makan makanan yang berbeda, tapi aku tak berkeinginan untuk memaparkan lebih detail dimana letak perbedaannya. Aku bahkan meragukan apakah kami benar-benar saudara.

        “Aku sudah mengemasi barang, tidak banyak tapi cukup untuk makan dua tiga hari, juga ongkos satu kali naik kereta” ujarnya setengah berbisik “kita tidak harus disini, tidak sekolah juga tidak apa-apa. Aku akan bekerja, kita pasti bisa, kita pergi ya” Kyu,,, tersenyum. Aku selalu suka senyumannya. Meski matanya membiru dan lebam karena ayah sering memukul, meski sembab karena sering menangis. Meski rasanya sakit, Kyu selalu tersenyum padaku, meski aku hampir tak pernah membalas senyumannya. “Kau mau kan, pergi denganku? Kau percaya, kan?”

Aku selalu,, percaya Kyu... kakakku

Apa kau tahu bagaimana cara memperbaiki tinta ketika salah menggoreskannya pada kertas yang putih dan bersih. Karena ada beberapa hal yang bisa kau lakukan, seperti menghapusnya tapi akan membuat kertasmu rusak, mencoretnya tapi akan meninggalkan noda, dan beberapa hal yang pasti berbekas menyedihkan...

Apa kau tahu satu hal yang bisa kau lakukan...
Kau harus membuka lembaran baru dan menulis kembali disana, menggoreskan tintamu dengan lebih hati-hati... percayalah kau pasti bisa memulainya kembali dengan lebih baik...

Karena kau takkan pernah bisa,,,
memperbaiki hal yang sudah diciptakan untuk rusak...

Awal yang baik, setelah sangat jauh meninggalkan rumah. Kami menemukan tempat berteduh sementara., memang bukan tempat yang layak. Namun setidaknya matahari tidak menyengat dan hujan tidak membuat basah.

Kyu, selalu cepat datang ketika selesai bekerja dan mendapat cukup makanan, entah apa yang dikerjakannya seharian, karena ia melarangku keluar. Apa aku sudah bilang bahwa Kyu hanyalah seorang anak di elementary school, apakah terbayang pekerjaan yang dilakukan anak seusia itu?

Kyu, aku selalu nyaman memanggil namanya,
Kyu, meski terdengar tidak sopan,
Kyu, sesungguhnya aku tak pernah mengucapkannya.

Tapi hari ini, Kyu tak kunjung datang. Entah sudah berapa lama aku menunggu, sebenarnya tempat ini sangat menyeramkan dan jauh dari kata menyenangkan. Disini gelap, satu satunya penerangan hanyalah lampu senter yang kami bawa, namun batreinya hampir habis sehingga hanya remang-remang dan akan segera meredup.

Kyu, aku takut...
Kyu, cepatlah datang...

BRAAAK
Sesuatu terjatuh, sesuatu yang buruk. Sesuatu yang membangunkanku, sesuatu yang menyadarkan bahwa aku masih di tempat menyeramkan ini. Sudah sangat lama, lama sekali. Jika Kyu tak datang mungkin terjadi hal yang tak diinginkan. Meski Kyu bilang berulang kali bahwa di luar lebih berbahaya, meski ia bilang tak boleh pergi apapun yang terjadi. Aku hanya akan pergi sekarang.

BRUGH

Satu langkah yang berat, aku merasa pening dan sakit yang sangat di kaki, perut dan kepalaku. Mengapa ini? Mengapa kakiku sangat lemah dan tak bertenaga, ngilu. Aku tak bisa menggerakkannya lagi dan sakit, perutku sakit seakan ada yang mengoyak disana. Mungkin karena belum makan apapun semenjak Kyu pergi, aku tersungkur dan terseok di lantai yang sama sekali tak rata, di lantai yang penuh dengan bermacam sampah dan barang yang sama sekali tak terlihat. Perih, perih sekali ketika benda yang terasa tajam menggores dan menusuk kaki serta tanganku. Sakit, tapi aku tak punya pilihan lain, semakin lama tempat ini terasa semakin menyeramkan. Penerangan satu satunya pun sudah padam. Rasa sakit disekujur tubuh, aku tak sempat memikirkannya, karena aku hanya ingin satu. Keluar segera dari tempat busuk ini dan menemui Kyu.

Aku ingin keluar!!!

Sial! Pintu terhalang dan tak bisa terbuka, mungkin sesuatu yang jatuh tadi telah berada tepat di balik pintu ini. Aku sangat putus asa sekarang, aku tak punya tenaga bahkan untuk bangkit dan mendorong, semua tulangku seakan remuk dan menyusut, pandanganku kabur dan berputar... Kyu... Kyu... aku menangis... Kyu... aku takut... Kyu... aku sakit..

Apa kau tahu? ketika seseorang begitu dekat dengan kematiannya, maka tuhan memperlihatkan kembali padanya tentang cuplikan masa lalunya. Semua itu terlihat jelas seperti video rekaman yang diputar ulang. Dan kau takkan bisa mengatakan apapun ketika melihatnya. Bahkan kau mungkin tak bisa mengenali, siapa dirimu sebenarnya.

PLIK
Cahaya, begitu terang.
Dimana?

        “Sudah sadar?”

Samar, begitu sulit dan sakit ketika aku mencoba membuka mataku dan melihat yang terjadi. Mungkin karena terlalu lama di tempat gelap. Lensa, pupil dan retinaku jadi sulit beradaptasi.

         “Syukurlah, akhirnya kau sadar” ujar orang itu lagi “Berada 12 hari dalam ruangan gelap, koma selama 30 hari, itu apa kau tidak takut?  

D..Dua.. dua belas hari, t..ti..tiga puluh. Aku terperangah karena sama sekali tidak menyadari waktu selama itu. Perlahan aku menyusuri kembali hal-hal yang telah terjadi dan kuingat sebisaku. Namun terhenti karena terasa sakit.
Kyu, lantas dia dimana? Ada dimana? Kyu, apa kau yang membawaku kesini? Kyu? Kyu, aku ingin bertemu. Kyu aku ingin melihatmu sekarang juga. Aakkh~~ aku tak bisa menggerakkan tubuhku, rasanya ngilu dan pening menjalar ke kepalaku. Kyu... ini sakit sekali.

        “Hey,, jangan banyak bergerak. Kau sedang masa pemulihan, jika menggerakkan tulangmu secara paksa. Kau mungkin takkan bisa menggerakkannya lagi seumur hidup” ujar wanita berpenampilan dokter itu kemudian mengambil duduk di sampingku “Kekurangan gizi, dehidrasi hebat. Apa yang dilakukan dua anak laki laki di tempat seperti itu, kalian tidak terlihat seperti gelandangan tapi mengapa sangat menyedihkan”

Dua anak laki laki? itu tandanya Kyu pun ada disini. Ia juga dirawat sama sepertiku, ya pasti. Kyu aku ingin segera sembuh, aku ingin berlari dan menemuimu. Kyu,, ini akan segera berakhir, kan? Kalau sudah bertemu, mari kita hidup kembali dengan cara yang lebih baik.

        “Hey,,, apa kau tak bisa bicara? atau tak mau bicara? Kau bahkan tak merubah ekspresi wajahmu ketika pertama kali bangun sampai sekarang”

Aku hanya terdiam seperti biasanya, orang-orang memang bilang aku tak bisa bicara dan berekspresi. Aku pun menyangka demikian, tapi baru kali ini ada orang yang bilang aku tak mau bicara.

        “Kau mungkin lupa caranya, karena tak mau” Dokter itu membenarkan posisi bantal dan selimutku, ia sangat sering bicara. Mungkin karena ia suka bicara “Tapi sekarang semuanya sudah baik-baik saja, tidak perlu merasa takut. Kau pasti takut, kan? Aku sangat ingin berbincang denganmu, banyak yang ingin kutanyakan. Sepertinya kau anak yang menarik, yang sebelumnya juga”

        “Hey, apa kau ingin.. bertemu dengan anak itu. Mungkin kau sangat ingin menemuinya? Tapi nanti, kalau kau sudah pulih. Buktikan padaku kau pantas mendapatkannya” ujarnya kemudian berlalu pergi.

Aku mendapat pengobatan yang layak disini, aku makan semua makanan meski rasanya tak terasa di lidah, aku meneguk semua obat meski baunya menyengat aku tidur meski semuanya terasa sakit. Aku sungguh ingin cepat pulih dan bertemu Kyu.

Sudah dua bulan aku dirawat, sepertinya kondisiku jauh lebih baik. Dokter tersenyum dan menempatkanku pada sebuah kursi roda, ia mendorongku dan berulang kali menceritakan bagaimana Kyu yang kesakitan dengan susah payah menyebutkan nama serta tempatku berada, hingga mereka bisa menemukan dan menyelamatkanku segera.

Aku sudah tidak sabar, aku ingin menemui Kyu dan tersenyum padanya. Aku akan tersenyum pertama kali untuknya. Kami sudah berjalan cukup lama, tapi kenapa? Kenapa malah menjauh dari rumah sakit, aku tak yakin disini masih ada ruang pasien. Apa dokter ini membohongiku.

        “Tak perlu khawatir, ia sudah beristirahat dalam damai” ujar dokter itu ketika kami berhenti di sebuah tempat yang sama sekali tidak kubayangkan sebelumnya.

Kyu,, aku tak bisa membendungnya lagi. Kami hanya terhenti pada sebuah pusara yang masih baru, pada pusara yang nisannya tak bertuliskan apa-apa. Kyu,, kenapa?

Dokter itu memelukku, mengusap kepala dan pundakku yang bergetar karena menangis hebat. Ia  menjelaskan semuanya dengan perlahan, menjelaskan semua hal yang sama sekali tidak ingin kudengar. Menjelaskan semua hal yang tidak ingin ku tahu.

Kyu, tidak ada, sudah lama tidak ada. Saat itu ketika ia tak kunjung datang, beberapa manusia tak beradab menyiksa dan melemparnya ke jalan begitu saja. Kyu yang tak sadar segera di bawah ke rumah sakit ini dan menjalani pengobatan, namun tak selamat karena lukanya sungguh parah dan terlambat di obati, Kyu juga sendirian. Tergeletak seorang diri di jalanan sepi yang sangat dingin dengan luka parah di sekujur tubuh. Kyu juga sekarat saat aku sekarat, tapi Kyu lebih sakit, jauh lebih sakit dan dingin.

        “Kkkkk..kk..y..kyu” satu kata yang pertama kali ku ucapkan “Kkkyu..” hanya berharap semua ini tidak benar-benar terjadi “Kkyuu..” berharap ia akan muncul dan tersenyum seperti biasa “kkyu...” aku ingin bertemu sekali lagi “Kyu...” hanya satu kali lagi “Kyu...” aku benar-benar takut sekarang.

Kyu... aku benar-benar takut

-The End-
Hope you like this story
Hope you’ll be a good one after reading
I just want to realize that ...
in this world there are so many sad things and unimaginable even 
in this world there are so many children are crying and suffering 

be a good parent..
make a good family..
so that they could breathe on his own

because, as well as a place is at home
As well as a friend is family

=======================================

No comments:

Post a Comment